TIMES CILACAP, JAKARTA – >Warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus dihantui kekhawatiran setelah muncul potensi longsor susulan di wilayah tersebut. Situasi itu menyusul longsor besar yang menimbun belasan rumah di Dusun Cibuyut dan Tarukahan (Cibonto) pada Kamis malam lalu.

Informasi terbaru dari warga di bagian atas dusun menyebutkan munculnya rekahan tanah baru yang berpotensi meluncur ke permukiman. Kondisi ini meningkatkan kewaspadaan warga yang masih bertahan di sekitar lokasi.

“Sudah ada beberapa informasi bahwa terjadi gerakan tanah kembali dari daerah atas, dari Nagari itu,” kata tokoh warga setempat, Kusnana, Jumat (14/11/2025).

Menurut Kusnana, BPBD Cilacap juga telah memberikan peringatan resmi mengenai kemungkinan terjadinya longsor susulan. Hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur kawasan tersebut memperbesar risiko pergerakan tanah.

“Ini memang ada warning dari BPBD bahwa kemungkinan ada longsor susulan,” ujarnya.

Kekhawatiran warga tidak hanya dirasakan di dua dusun terdampak. Warga di sekitar kawasan longsor juga merasa terancam lantaran arah luncuran material sulit diprediksi. Tekstur tanah yang labil membuat potensi aliran material bisa berubah sewaktu-waktu.

Kusnana menjelaskan, sebelum longsor terjadi, sejumlah warga di Dusun Cibuyut sisi timur sempat dievakuasi karena muncul rekahan di wilayah atas. Namun, prediksi itu meleset. Luncuran tanah justru bergerak ke arah barat dan selatan.

“Longsorannya itu yang dievakuasi sebelah timur, ternyata lari tanah itu ke arah barat selatan. Jadi bergeser dari prediksi awal,” tuturnya.

BPBD Cilacap hingga kini terus memantau pergerakan tanah di area rawan dan menyiagakan jalur evakuasi jika pergeseran tanah kembali terjadi. Sementara warga diminta tetap waspada dan tidak berada terlalu dekat dengan jalur luncuran material.(*)