TIMES CILACAP, CILACAP – Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengungkap bukti terjadinya tsunami purba melalui temuan mikrofauna foraminifera dalam lapisan pasir di kawasan rawa Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Temuan ini menjadi indikator kuat bahwa wilayah tersebut pernah dilanda gelombang besar ribuan tahun silam.
"Cangkang-cangkang foraminifera, termasuk yang masih sangat kecil atau juvenil, menunjukkan bahwa mereka tertransport dari laut oleh gelombang besar ke area rawa yang kini menjadi daratan. Ini salah satu indikator kuat bahwa terjadi peristiwa tsunami besar di masa lalu," jelas Purna Sulastya Putra, Peneliti Paleotsunami BRIN, di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Riset Intensif Sejak 2021 Soal Jejak Tsunami dari Banten hingga Jawa Timur
BRIN telah melakukan studi paleotsunami secara menyeluruh sejak 2021 di sepanjang pantai selatan Jawa, meliputi:
-
Lebak (Banten)
-
Pangandaran (Jawa Barat)
-
Pulau Ndrogo (DIY)
-
Cilacap (Jawa Tengah)
Selain foraminifera, tim juga menemukan mineral laut dan karang bercabang yang terkubur dalam kondisi masih hidup.
Periode Tsunami Purba Mulai 400 hingga 3.000 Tahun Lalu
Analisis lapisan sedimen juga mengungkap tiga periode bencana yakni 400 tahun lalu; 1.800 tahun lalu dan 3.000 tahun lalu
"Jejak paleotsunami ini memberi kita pemahaman baru soal kekuatan dan dampak tsunami purba. Ini penting sebagai dasar mitigasi bencana yang lebih adaptif ke depan," tegas Purna.
Peringatan untuk Pembangunan Infrastruktur di Selatan Jawa
Temuan BRIN memperkuat urgensi bahwa perlu integrasi mitigasi bencana dalam tata ruang. Selain itu pembangunan berorientasi keselamatan harus dilakukan di kawasan rawan seperti bandara, pelabuhan dan permukiman baru.
Wilayah Rawan Tsunami Selatan Jawa:
Provinsi | Kabupaten/Kota |
---|---|
Banten | Lebak |
Jawa Barat | Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran |
Jawa Tengah | Cilacap, Kebumen, Purworejo, Kulon Progo |
DIY | Bantul, Gunungkidul, Yogyakarta |
Jawa Timur | Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Malang |
BRIN mendorong kolaborasi peneliti-pemerintah-masyarakat di daerah rawan tersebut untuk meningkatkan sistem peringatan dini berbasis data ilmiah dan mendorong kebijakan pembangunan yang memprioritaskan keselamatan. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |