TIMES CILACAP, JAKARTA – Puteri Indonesia Kebudayaan 2025 yang juga merupakan Puteri Indonesia Banten 2025, Syafira Mardhiyah, mengungkapkan rasa bangganya saat kembali bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, dalam sebuah acara diskusi pengembangan olahraga.
“Senang dan tentunya terhormat rasanya dapat bertemu kembali dengan Mas Dito Ariotedjo,” katanya dalam keterangan tertulis yang diunggah di akun media sosial Instagram pribadinya @syafirafiras dikutip TIMES Indonesia, Jumat (9/5/2025).
Momen pertemuan Puteri Indonesia Kebudayaan 2025, Syafira Mardhiyah dengan Menpora RI. (FOTO: Instagram @syafirafiras)
Syafira menceritakan bahwa dua tahun lalu sempat bertemu dengan Mas Dito dalam kapasitas yang berbeda. Kala itu, Dito Ariotedjo datang ke Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) bersama Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dalam kunjungan tersebut, Dito memberikan materi inspiratif kepada para taruna dan Syafira mendapat kesempatan istimewa untuk menjadi moderator dalam sesi talkshow bersama dua tokoh nasional tersebut.
Dari Dunia Siber Menuju Panggung Nasional
Kini, pertemuan antara Syafira dan Dito berlangsung dalam suasana yang jauh berbeda. Dalam kapasitasnya sebagai Puteri Indonesia Kebudayaan 2025, Syafira turut mendampingi Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Ajeng Anjani Kusuma, dalam rangkaian diskusi strategis bersama Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.
Dalam hal ini dirinya menyebut bahwa fokus pembahasan terletak pada pengembangan olahraga daerah dan pemberdayaan pemuda melalui pendekatan budaya dan teknologi.
“Saya yakin dan percaya bahwa literasi digital perlu dibudayakan, agar selaras dengan perkembangan zaman dan tantangan yang akan datang,” ujar Syafira.
Dalam pandangannya, bahwa peran serta pemuda untuk menjaga ruang digital sangat penting, apalagi di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.
"Saya juga menegaskan bahwa membekali generasi muda dengan keterampilan digital merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kedaulatan ruang siber nasional," tuturnya.
Kolaborasi Lintas Lembaga dan Internasional
Dalam acara tersebut turut hadir Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Sri Wahyuni, serta perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) untuk kawasan Asia Pasifik, Lady Diandra, yang juga merupakan Puteri Indonesia Intelegensia 2024.
Keterlibatan berbagai elemen, termasuk swasta dan lembaga internasional, menjadi bukti bahwa isu pemuda, olahraga, dan literasi digital kini menjadi perhatian bersama.
Kemudian lebih jauh Syafira berharap banyak bahwa kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke berbagai daerah di Indonesia.
“Ini adalah langkah awal untuk menciptakan ekosistem pemuda yang tidak hanya cakap budaya, tapi juga adaptif secara digital dan sehat secara jasmani,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Syafira Mardhiyah Sebut Literasi Digital dan Olahraga Kunci Masa Depan Pemuda
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |