TIMES CILACAP, CILACAP – Pertengahan bulan Juli 2022 ini merupakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru. Dan secara serentak dilaksanakan selama tiga hari, sejak Senin hingga Rabu (11-13/7/2022).

Demikian juga di SMP Pius Cilacap yang tahun ini menerima siswa hingga 60 siswa. Di sekolah ini pelaksanaan MPLS tidak hanya dikhususkan bagi siswa baru kelas 7, namun juga untuk siswa kelas 8 dan kelas 9. Dimulai pukul 07.00-12.00 WIB dan pukul 14.30-17.00 WIB.

"Untuk kelas 7, hal utamanya adalah pada pengenalan sekolah terutama pada visi misi sekolah, pada spiritualitas hati, pada peraturan sekolah, lalu cara belajar di sekolah," kata Kepala SMP Pius Cilacap Thomas Sutasman, Selasa (12/7/2022).

Thomas menambahkan, kalau untuk kelas 8 dan kelas 9, arahnya kepada memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, karena di kelas 8 ada assessment nasional, dan di kelas 9 ada ujian sekolah.

"Kelas 8 dan 9 arahnya kepada refleksi diri bagaimana pengalaman mereka di kelas sebelumnya, lalu bagaimana peningkatannya di kelas yang sekarang," imbuhnya.

Setelah itu ada komitmen siswa.

Khusus untuk kelas 7 di hari kedua ada sosialisasi dari Polres Cilacap khususnya Polantas mengenai keselamatan dan tertib di jalan raya.

Dan untuk hari ketiga ada pengabdian masyarakat.

Khusus hari ketiga yaitu pengabdian masyarakat dengan acara jumput sampah, karena SMP Pius Cilacap adalah sekolah Adhiwiyata.

"Besok (Rabu, 13 Juli 2022) juga akan digelar simulasi gempa karena Cilacap wilayah rawan gempa. Maka kita antisipasi dengan simulasi gempa," ucap Thomas.

Pada simulasi gempa ini ditangani langsung oleh guru SMP Pius Cilacap biasa terlibat dalam tim kegempaan atau dikenal dengan Tim Satgas SMP Pius Cilacap yang diketuai oleh Ludang Joko Suprihatin.

Tujuan MPLS ini untuk memperkenalkan siswa-siswi bagaimana belajar di SMP Pius Cilacap terutama untuk kelas 7 mengenalkan kurikulum merdeka dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

Untuk kelas 8 dan 9, guna lebih memotivasi atau menguatkan diri agar semangat di kelas yang sekarang.

"Kami memang ke arah terapan, karena memang itu yang lebih praktis, lebih mengena ke anak-anak untuk melakukan daripada kami hanya mengajarkan teori. Seperti pengabdian masyarakat, anak-anak langsung jumput sampah, itu kan lebih praktis. Lalu simulasi gempa, ya anak-anak berlari atau bagaimana menyelamatkan diri. Dan melihat situasi dan seterusnya, itu kan lebih praktis. Juga sosialisasi keselamatan di jalan raya, kami langsung mendatangkan dari Polres Cilacap yang lebih memahami, dengan narasumber Ipda Yudi dari Satlantas Polres Cilacap. Anak-anak tadi juga banyak yang bertanya. Sehingga lebih paham, lebih tahu, dan yang jelas lebih kompeten dengan apa yang disampaikan," urai Thomas.

Dia berharap, SMP Pius sebagai sekolah yang disiplin, tidak hanya disiplin dalam tata tertib di sekolah tetapi ketika di luar pun mereka juga bisa berdisiplin, seperti disiplin berlalu lintas. "Karena memang tiap hari mereka jalani untuk berlalu lintas itu. Dan mereka lebih tambah wawasan, lalu dengan praktik ke depannya juga selalu melakukan hal yang sudah dilakukan," tutup Thomas Sutasman terkait MPLS di sekolahnya. (*)