Pendidikan

SMP Pius Cilacap Hari Ini Laksanakan Ujian Sekolah dengan Luring

Senin, 19 April 2021 - 16:54
SMP Pius Cilacap Hari Ini Laksanakan Ujian Sekolah dengan Luring Aturan dari dinas dalam satu ruangan maksimal 11 siswa, di SMP Pius maksimal hanya 9 siswa dalam satu ruangan. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMES CILACAP, CILACAP – Sekolah Menengah Pertama Pius (SMP Pius) Cilacap, Jawa Tengah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam ujian sekolah dengan metode luar jaringan (luring), Senin (19/4/2021).

Peserta untuk PTM kali ini sebanyak 89 siswa, terbagi dalam 10 ruang, dan setiap ruang ada 9 siswa.

SMP Pius Cilacap 2

Aturan dari dinas dalam satu ruangan maksimal 11 siswa, di SMP Pius maksimal hanya 9 siswa dalam satu ruangan.

"Jadi kami lebih longgar, prokesnya lebih aman. Dan orang tua jadi lebih percaya," ujar Thomas Sutasman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum pada SMP Pius Cilacap.

Di Pius, pertama siswa masuk dicek lebih dulu di depan (pintu masuk), terus dicek lagi untuk screening ada keluhan atau tidak.

"Terus cuci tangan dan masuk ke kelas dengan menerapkan protokol kesehatan. Kalau pulang, cuci tangan dulu, kemudian pulang dan nggak boleh kumpul-kumpul," kata Julius Wijaya Agung, siswa kelas 9.

Julius mengaku senang bisa ujian di sekolah.

"Beda aja. Biasanya kita kan offline. Sekarang pakai protokol kesehatan, pakai masker. Harapannya ya seperti ini terus, mematuhi prokes, jangan sampai diabaikan. Ketemu teman-teman senang, mukanya beda semua. Pokoknya senenglah. Pengerjaan ujian tidak mengalami kesulitan, karena sudah dipersiapkan lebih dulu dari guru," imbuhnya.

Disinggung bagaimana pengumpulan soal usai ujian, ia menjelaskan, pengumpulan soal diletakkan di meja, kemudian guru yang mengambil. Juga kartu peserta ditinggal, tidak boleh dibawa pulang.

Thomas lantas menimpali, untuk sekarang ini sangat berbeda sekali. Pihaknya dalam dua-tiga hari ini agak tegang, karena prokesnya harus bagaimana dan seterusnya. "Itu yang kami pikirkan," ucapnya.

Beda dengan dulu, yang sudah jelas standarnya ada. Sekarang ketambahan dengan prokesnya harus menyesuaikan. Meski dari dinas sudah ada, tapi harus menyesuaikan.

"Bagi kami adalah bagaimana orang tua itu merasa nyaman anaknya di sekolah. Kami juga merasa nyaman berada di sekolah. Jadi dua-duanya disambungkan, karena pada awalnya ada beberapa orang tua yang keberatan untuk ujian luring di sekolah. Tapi sudah kami jelaskan, kami diskusikan bersama. Prokesnya seperti ini, mereka akhirnya bisa memahami. Jadi, prokes kami yaitu harus menjaga kepercayaan dari orang tua," kata Thomas.

Proses kedua, dari awal masuk itu siswa sudah di-screening, cek suhu, ada keluhan apa tidak.

Untuk mata pelajaran, dari 11 mapel, setiap hari hanya satu mapel. Dimulai jam 8 pagi. Tapi anak-anak datang 30 menit sebelum dimulai.

Jadi, anak-anak datang prokes sudah berjalan dengan screening di depan, lalu harus duduk di nomor mejanya. Dan tidak boleh ke mana-mana.

Untuk penjemputan orang tua, anak-anak membawa HP setelah ujian selesai dan anak-anak boleh menghubungi orang tua, tetapi setelah menyelesaikan soal dan diserahkan ke pengawas.

Kemudian menghubungi orang tua untuk dijemput, maka anak-anak pulang. Ketika orang tua belum menjemput, maka anak-anak akan ditunggu sampai orang tua menjemput.

"Jadi tidak ada kerumunan di depan, lalu kami anjurkan anak-anak juga sabar. Dan memberitahukan ke orang tua selesai jam berapa. Jadi orang tua juga tidak terlalu lama menunggu di sini."

Menurut Thomas, sejauh ini dari screening tadi pagi yang diisi oleh siswa, dari yang kami tanyakan semuanya sehat, tidak ada keluhan sama sekali.

"Jadi kami merasa aman. Dari awal sudah kita sampaikan dari rekoleksi siswa, lalu dari bagaimana harus mengikuti ujian dan sebagainya, termasuk petunjuk teknis, dan apa yang harus dipersiapkan, ketika berlangsung seperti apa. Jadi saya harapkan anak-anak mengikuti prosedur ini agar nyaman. Dengan nyaman, lalu anak-anak pasti akan siap untuk mengikuti ujian sekolah. Sebelumya hal itu sudah kami persiapkan dengan simulasi-simulasi secara online atau zoom meeting. Jadi di anak-anak paling tidak sudah siap untuk melaksanakan (ujian sekolah) ini," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMP Pius Cilacap ini. (*)

Pewarta : Estanto Prima Yuniarto
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cilacap just now

Welcome to TIMES Cilacap

TIMES Cilacap is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.