Ekonomi

Demi Solar Subsidi dan Pertalite, Pengendara Mobil: Tetap Daftar Meski Agak Ribet

Rabu, 27 Juli 2022 - 16:50
Demi Solar Subsidi dan Pertalite, Pengendara Mobil: Tetap Daftar Meski Agak Ribet Helpdesk pendaftaran BBM Subsidi di SPBU Tlogomas Kota Malang (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

TIMES CILACAP, MALANG – Pendaftaran penerima BBM Solar Subsidi dan Pertalite oleh pemerintah mulai diberlakukan di beberapa kota di Indonesia, termasuk Kota Malang sejak 1 Juli kemarin.

Isu ini sempat dipertanyakan publik tentang tata cara daftar dan penggunaanya. Tak heran, respons masyarakat ada yang menilai keputusan ini tidak efisien ataupun cenderung menyulitkan.

Hal ini dibenarkan oleh Evelyn, salah satu pengendara roda 4 Kota Malang yang melihat panjangnya proses yang mesti dilalui oleh pengguna. “Ribet, gak praktis, nanti harus nunjukkan QR barcodenya ya, itupun prosesnya 1 mingguan setelah berhasil daftar, iya kalau berhasil ya,” ucapnya saat ditemui di SPBU Tidar Kota Malang (25/7/2022).

BBM-Subsidi-2.jpgPetugas Pertamina saat menjelaskan cara pendaftaran BBM Subsidi di SPBU Tidar Kota Malang (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

Pengendara lain, Billy mengungkapkan bahwa jalannya aplikasi yang digunakan dalam proses pendaftaran tersebut tidak memudahkan pengguna. Ia menambahkan bahwa siap mensupport kebijakan-kebijakan pemerintah, tetapi seharusnya dalam prosesnya tidak mempersulit warga.

“Saya rasa juga ini ribet dan gak efisien, masyarakat kecil kayak saya yang harus berjualan dengan mobil dan pasti isi bahan bakar terus-terusan ini ya terpaksa harus daftar daripada nantinya gak bisa beli Pertalite-nya. Semoga bisa dikembalikan ke semula aja wes (sistem),” ucap Siswanto saat ditemui di Helpdesk SPBU Tlogomas.

Di lapangan, nyatanya tidak semua respons dari masyarakat buruk akan hal ini.

“Mudah sekali, nggak ribet, sama sekali nggak ribet. Semuanya dibantu dari awal, jadi ya sangat terbantu mas adanya petugas yang njelaskan dan membantu proses daftarnya,” jelas Mulyadi, seorang pengemudi angkutan kota yang ditemui setelah lakukan pendaftaran di Helpdesk SPBU Tlogomas Kota Malang (27/7/2022)

BBM-Subsidi-3.jpgFuel Terminal Malang di Jalan Halmahera, salah satu Helpdesk pendaftaran BBM Subsidi (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

Pihak Pertamina yang dalam hal ini dipercaya untuk membantu pemerintah dalam urusan ini telah menyediakan Helpdesk untuk membantu ataupun menjawab kebingungan pengendara ketika proses pendaftaran. 

Pengendara roda 4 atau lebih di Kota Malang dapat mengunjungi beberapa tempat seperti SPBU Jalan Raya Tlogomas, SPBU Jalan Raya Langsep, SPBU Jalan Terusan Sulfat, dan Fuel Terminal Malang di Jalan Halmahera untuk mendapatkan detail informasi tentang pendaftaran.

Pendaftaran BBM Subsidi ini tidak hanya dapat dilakukan di Helpdesk yang ada di SPBU terdekat, namun pengendara juga dapat melakukannya dari rumah. Cukup unduh aplikasi MyPertamina atau bisa akses https://subsiditepat.mypertamina.id melalui gawai pribadinya.

Persyaratan yang diperlukan untuk kendaraan jenis pribadi, komersial barang, komersial penumpang, layanan umum, ataupun non kendaraan berbeda-beda. Namun, secara umum pengguna harus melampirkan : 

  • Foto KTP
  • Foto Diri
  • Foto STNK tampak depan dan belakang
  • Foto kendaraan tampak semua
  • Foto nomor polisi kendaraan

Setelah terunggahnya semua persyaratan, pengguna diminta untuk menunggu kurang lebih 1 minggu untuk mendapatkan QR Code yang akan dikirim melalui email terdaftar. Jika pendaftaran tertolak, ada beberapa kemungkinan seperti STNK kurang jelas, data diri yang salah, atau nomor kendaraan yang didaftarkan berbeda dan hal tersebut dapat diubah kembali.

Ahmad Ubaidillah Mahsun, Sales Brand Manager Kota Malang menegaskan, pengguna tidak harus memiliki aplikasi untuk mendaftar dan mendapatkan QC Code. ”Kalau yang tidak ada HP, bisa cetak manual QR Code-nya, bisa diprint bentuk stiker lalu ditempel jadi tidak perlu aplikasim” jelasnya saat ditemui di Fuel Terminal Malang (27/7/2022).

Adanya kebijakan pembatasan BBM Subsidi ini adalah buah tidak tepatnya penyaluran yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 80% Solar Subsidi dan Pertalite masih dikonsumsi oleh kendaraan yang seharusnya tidak menggunakan. Untuk saat ini pembelian 2 BBM Subsidi tersebut masih belum diwajibkan memiliki QR Code tersebut. (*)

Pewarta : Adam Chesar Gunawan (MG-414)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cilacap just now

Welcome to TIMES Cilacap

TIMES Cilacap is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.