TIMES CILACAP, CILACAP – Orang Dengan Gangguan Kejiwaan atau ODGJ di rumah sakit terkadang membawa opini minor tentang orang-orang seperti ini.
"Untuk pasien yang kategorinya masuk psikiatri, akan kita kelompokkan di psikiatri," ucap dr Moh Ichlas Riyanto, Direktur RSUD Cilacap saat ditemui TIMES Indonesia, Sabtu (19/7/2025).
"Terima kasih kepada Dinsos yang membantu mengantarkan (pasien) ke kami," imbuh Ichlas.
Selanjutnya ia menceritakan bahwa di ruang psikiatri sudah lengkap, ada IGD-nya, dan juga ada ruang khusus.
Jumlah pasien sekitar 20, 30, 40. Angka pastinya sekitar 40-an.
Hal itu karena mereka kontrol rutin di RSUD.
Pasien-pasien ini dari pihak manapun, dan kita melayani. "Data yang ada akan disesuaikan, saat ini atau tiap hari jumlahnya sekitar 20-30 an orang. Dan hingga kini fluktuasinya tidak melonjak tajam, namun normatif, biasa saja. Kontrolnya juga biasa saja," kata Ichlas tersenyum.
Ditanya, apakah pasien ketika dirasa normal dan tidak akan menimbulkan suatu hal, apakah tetap akan dirawat? Ichlas menjawab, "Untuk jaga-jaga, ya tetap kita rawat. Istilahnya rawat jalan," katanya.
Gangguan (jiwa) yang dialami pasien karena dari aktivitasnya. Ada kalanya pasien pulang dari sini terlihat aman, tahu-tahu bereaksi saat mau keluar rumah sakit. "Kita mesti hati-hati menghadapi ini," kata Ichlas.
Pasien seperti ini macam-macam, imbuhnya, ada yang langsung bereaksi, diam, ngamuk, dan lain-lain.
Bisa jadi karena dia terkena stresser yang membuatnya tidak nyaman. Meski dia minum obat secara rutin.
"Ya diperiksa lagi, mungkin belum/tidak sesuai obatnya," ujarnya.
Penyebab pasien sering kambuh disebabkan stressornya, seperti kambuhan atau yang lain. Juga faktor lingkungan sangat mempengaruhi pasien.
Penyebab pasien sering kambuh disebabkan stressornya, seperti kambuhan atau yang lain. Juga faktor lingkungan sangat mempengaruhi pasien. "Di dalam ruangan rawat inap psikiatri rumah sakit yang kadang kita lihat ruangannya sempit atau ada yang dikerangkeng, itu sebenarnya karena ada pasien dgn kondisi gaduh gelisah perlu diisolasi dahulu untuk menstabilkan kondisi keluhan kejiwaannya," kata dr Muh Ichlas Riyanto. (*)
Pewarta | : Estanto Prima Yuniarto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |