TIMES CILACAP, CILACAP – Program internet gratis selama satu periode masa jabatan (lima tahun) betul-betul menjadi program unggulan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Cilacap nomor urut 1, Setyo Budi Wibowo (SBW) dan Fahrur Rozi (FR).
Dan hari ini, Selasa (29/10/2024) SBW-FR melakukan uji coba pemasangan WiFi di rumahnya di Kesugihan.
"Ini kita uji coba. Nanti kita cek, kelemahannya apa," kata SBW saat ditemui.
Ia melanjutkan, setelah ini berhasil, tidak ada hambatan, tidak ada kendala, baru kita geber untuk seluruh wilayah Kabupaten Cilacap.
SBW dan Fahrur Rozi penuh keyakinan dengan program unggulannya. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
"Kita bukan grand opening atau apa-lah. Yang penting (kita) sudah mulai berbuat, dan kita bukan mau buka warung atau apa, kita sampaikan ke warga, masyarakat Cilacap pada khususnya, bahwa hari ini kita bisa wujudkan Cilacap Mantap, saya sama Gus Rozi untuk paslon 1, bahwa kita sudah launching, mulai uji coba memasang internet server, kemudian kita evaluasi ada kekurangan apa, kita perbaiki. Setelah dinyatakan fix, mantap, baru kita geber ke seluruh Cilacap," katanya panjang lebar.
Menurut SBW, jangkauan internet yang ia pasang memiliki radius per 1 server bisa menjangkau jarak sekitar 2 km. "Tadi sudah kita coba," ujarnya.
Warga sekitar juga sudah mengetahui. Ia berucap, tadi saja merupakan inisiatif warga. "Malah malam ini mau ke rumah melaksanakan syukuran pemasangan server internet gratis ini. Alhamdulillah, warga sangat menyambut baik pemasangan WiFi ini," kata SBW senang.
"Setelah dipasang tentu kita optimalkan. Mudah-mudahan sinyalnya mantap juga, sehingga kita bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat walaupun sedikit, dan itu sudah kita wujudkan, insya Allah, sebelum kita jadi. Dan sebelum coblosan," imbuhnya.
SBW melanjutkan, setelah (pemasangan server) ini berhasil, pasti akan bergerak ke seluruh wilayah Cilacap.
Server yang tersedia ada 986. Tidak sampai 1.000, tapi statement pertama mencapai 1.000. "Biasalah, itungan wong Jawa kan itungane sewu (1.000), 986 kan kurang papat tok (Biasalah, hitungan orang Jawa kan hitungannya seribu (1.00), 986 kan kurang empat saja),"
Alasan SBW memilih program internet gratis tak lain berdasarkan survei, sembako itu bukan lagi 9 bahan pokok, tapi 10 bahan pokok.
"Kebutuhan pokok yang pertama yaitu kuota, hampir merata. "Saya pribadi saja, isuk-isuk jenggelek tangi turu, durung nglingak bojone sing turu nang sebelah, sing dicekel handphone disek (pagi-pagi tiba-tiba bangun tidur, belum menoleh ke istrinya yang tidur di sebelah, yang dipegang HP dulu)," katanya.
Menurutnya, mungkin kita tahan untuk tidak makan satu hari atau puasa dan segala macam, tapi ora nyekel handphone sedina kabeh-kabeh kelabakan (tapi tidak pegang HP sehari semuanya pada kelabakan).
Dari survei kita juga, ungkapnya, kalau tiap KK dalam setiap keluarga itu keperluan untuk membeli kuota dalam satu bulannya itu minimal Rp 300 ribu.
Sehingga kita mengambil inisiatif alangkah baiknya, meski sebagian kecil saja, kita bisa subsidi ke masyarakat meski tidak Rp 300 ribu, ya minimal kita sudah bisa berbuat untuk meringankan beban masyarakat.
Sehingga alokasi anggaran yang tadinya Rp300 ribu, mungkin itu bisa untuk membeli yang lain, yaitu membeli sembako, gula, beras, Indomie setiap bulan.
"Jadi latar belakang atau permulaan kita mengambil kebijakan untuk membantu internet gratis itu bermulanya di situ. Misalnya beban kuota sekarang sudah bisa teratasi walaupun sedikit. Kita sudah bisa meringankan-lah," tandas SBW. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: SBW Yakin dengan Internet Gratis Beban Kuota Bisa Ringan
Pewarta | : Estanto Prima Yuniarto |
Editor | : Deasy Mayasari |